Permasalahan perilaku sering muncul pada momen-momen yang dapat diprediksi—seperti waktu tidur, pekerjaan rumah, atau pembatasan penggunaan layar—tetapi juga bisa terjadi secara tiba-tiba ketika emosi memuncak. Pada anak-anak, kesulitan dalam mengatur emosi dapat memicu ledakan emosi yang sering terjadi akibat frustrasi kecil. Sementara itu, pada remaja, faktor tambahan seperti perubahan suasana hati, perilaku memberontak, dan perjuangan untuk mendapatkan kemandirian dapat semakin memperumit dinamika keluarga. Hal ini dapat menyebabkan siklus konflik yang berulang dan meningkatkan tingkat stres, yang berdampak pada kesejahteraan secara keseluruhan.

Faktor-faktor umum yang berkontribusi meliputi:

• Disregulasi Emosi: Kesulitan dalam mengelola emosi sering kali menyebabkan reaksi yang meledak-ledak.
• Gangguan Rutinitas: Perubahan mendadak dalam rutinitas harian atau transisi antar aktivitas dapat memicu stres dan ketidakpastian.
• Kesenjangan Komunikasi: Ketika anak-anak dan remaja kesulitan mengungkapkan kebutuhan mereka, frustrasi yang terpendam dapat berujung pada perilaku yang tidak diinginkan.